Kekuasaan, Bahasa dan Teknologi: Tanggapan terhadap "Kekuasaan, Bahasa dan Teknologi"
- Kankan Xie
- Apr 1, 2012
- 2 min read
Tanggapan terhadap "Penyerapan Teknologi Terhadap Bahasa Indonesia"

photo credit: link
Studi tentang bahasa Indonesia selalu merupakan bidang yang sangat penting dalam studi Indonesia pada keseluruhannya, baik dari segi sosial-budaya sekarang maupun perkembangannya dalam sejarah Indonesia. Menurut banyak karya ilmiah yang mengenai tema ini, bahasa Indonesia memainkan peran yang amat penting dalam membangkitkan kesadaran nasionalisme pada jaman kolonial. Antara banyak teori yang berdasarkan riset-riset mengenai bahasa Indonesia, ide "imagined communities" (masyarakat yang dibayangkan) dan "print-capitalism" (kapitalisme cetak) yang dikemukakan oleh Benedict Anderson merupakan salah satu teori yang paling berpengaruh di dunia akademis dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, karena teori ini menggabungkan nasionalisme dan pengaruh bahasa terhadapnya. Beliau menegaskan bahwa media cetak seperti surat kabar yang tersebar luas merupakan dorongan utama yang menjalinkan orang yang tinggal di tempat-tempat berbeda di seluruh Nusantara. Dengan berbagi sumber informasi yang sama, orang Indonesia yang dulu terpisah antara satu sama lain mulai menerima orang dari kelompok lain sebagai teman sebangsa. Justeru itu, orang Indonesia bisa bahu membahu untuk berjuang bersama supaya kemerdekaannya bisa direalisasikan.
Bisa dikatakan bahwa nasionalisme muncul berdasarkan informasi yang disebarkan melalui komunikasi. Dalam proses ini, manusia memang merupakan subyek yang menguasai penyebaran informasi dan cara komunikasi. Namun, peran teknologi juga tidak bisa diabaikan karena ia terus memudahkan komunikasi, dan oleh sebab itu, informasi bisa didistribusikan dengan lebih tepat, akurat dan berpengaruh. Ide ini juga berhubungan dengan argumen-argumen yang ada dalam bahan bacaan, yaitu teknologi memperkaya dan memudahkan berpenghasilan dan bertukar informasi. Sementara itu, ia juga memberi banyak pengaruh langsung dan tidak langsung kepada struktur masyarakat.
Menurut penulis, "perkembangan komunikasi menuntut manusia untuk terus mengejarnya agar mampu bersaing dengan manusia lain". Tetapi, pada pandangan saya, apa yang dikejar manusia sebenarnya ialah informasi, bukan komunikasi. Manusia bersaing antara satu sama lain untuk meningkatkan kedudukannya di masyarakat. Untuk melakukan ini, orang yang berpartisipasi dalam mempartisipasi persaingan ini perlu mengumpulkan "kekuasaan" dari banyak sumber, termasuk informasi. Banyak ahli teori ilmu kemasyarakatan (misalnya Foucault) juga menganggap ilmu sebagai "kekuasaan". Kalau memandang dari sisi ini, memang kita bisa mengkategorikan hasil ilmu sebagai sejenis kumpulan informasi, saat "kekuasaan" diciptakan dan diperkuat melalui baik penciptaan sendiri atau komunikasi dengan orang lain. Pada jaman ini, kepintaran kolektif memang lebih diutamakan dibandingkan dengan kepintaran individu. Dengan kata lain, komunikasi merupakan cara yang lebih efektif untuk menghasilkan dan menukarkan ilmu atau informasi di masyarakat modern.
Pendek kata, kedua bahasa dan teknologi memberi pengaruh yang sangat penting kepada penyebaran informasi, yaitu komunikasi. Informasi tersebar luas melalui komunikasi yang efektif. Biasanya, kedudukan sosial seseorang adalah selaras dengan kemampuannya untuk memperoleh informasi, karena "kekuasaan" ini dibayangkan oleh kemampuan komunikasinya--kepandaian berbahasa dan keahlian berteknologi. Sudah memainkan peran yang penting untuk membangkitkan kesadaran nasionalisme dalam sejarah Indonesia, kedua unsur ini dipercayai akan terus mempengaruhi struktur masyarakat dan persaingan politik di Indonesia.
![[书评·Book Review] 本尼迪克特·安德森和他所经历的东南亚研究](https://static.wixstatic.com/media/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.jpg/v1/fill/w_447,h_250,fp_0.50_0.50,lg_1,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.webp)
![[书评·Book Review] 本尼迪克特·安德森和他所经历的东南亚研究](https://static.wixstatic.com/media/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.jpg/v1/fill/w_220,h_123,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.webp)




![[Book Review] The Killing Season: A History of the Indonesian Massacres, 1965-66, by Geoffrey Robins](https://static.wixstatic.com/media/a03062_1a3a8c8e31064ff488fe179b96a0e03e~mv2.png/v1/fill/w_167,h_250,fp_0.50_0.50,q_35,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_1a3a8c8e31064ff488fe179b96a0e03e~mv2.webp)
![[Book Review] The Killing Season: A History of the Indonesian Massacres, 1965-66, by Geoffrey Robins](https://static.wixstatic.com/media/a03062_1a3a8c8e31064ff488fe179b96a0e03e~mv2.png/v1/fill/w_38,h_57,fp_0.50_0.50,q_95,enc_avif,quality_auto/a03062_1a3a8c8e31064ff488fe179b96a0e03e~mv2.webp)
![[书评·Book Review] 本尼迪克特·安德森和他所经历的东南亚研究](https://static.wixstatic.com/media/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.jpg/v1/fill/w_380,h_250,fp_0.50_0.50,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.webp)
![[书评·Book Review] 本尼迪克特·安德森和他所经历的东南亚研究](https://static.wixstatic.com/media/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.jpg/v1/fill/w_38,h_25,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_f24b8c917937480eb9f746d7304bc949~mv2.webp)
![[知乎答题] 二战后的东南亚独立运动,要归功于日本发动的太平洋战争,对还是错 ?](https://static.wixstatic.com/media/a03062_c3905c1566984d498b7f79234274baab~mv2_d_3024_4032_s_4_2.jpg/v1/fill/w_186,h_250,fp_0.50_0.50,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_c3905c1566984d498b7f79234274baab~mv2_d_3024_4032_s_4_2.webp)
![[知乎答题] 二战后的东南亚独立运动,要归功于日本发动的太平洋战争,对还是错 ?](https://static.wixstatic.com/media/a03062_c3905c1566984d498b7f79234274baab~mv2_d_3024_4032_s_4_2.jpg/v1/fill/w_38,h_51,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_c3905c1566984d498b7f79234274baab~mv2_d_3024_4032_s_4_2.webp)
![[Research Paper] The Netherlands East Indies 1926 Communist Revolt Revisited: New Discoveries from S](https://static.wixstatic.com/media/a03062_570fb9458752482bb87ef6cd60ecadb6~mv2.png/v1/fill/w_176,h_250,fp_0.50_0.50,q_35,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_570fb9458752482bb87ef6cd60ecadb6~mv2.webp)
![[Research Paper] The Netherlands East Indies 1926 Communist Revolt Revisited: New Discoveries from S](https://static.wixstatic.com/media/a03062_570fb9458752482bb87ef6cd60ecadb6~mv2.png/v1/fill/w_38,h_54,fp_0.50_0.50,q_95,enc_avif,quality_auto/a03062_570fb9458752482bb87ef6cd60ecadb6~mv2.webp)
![[知乎答题] 为什么马来群岛没形成过大一统的国家?](https://static.wixstatic.com/media/a03062_a53a07a2dba241dea8eae4656072201d~mv2.jpg/v1/fill/w_452,h_250,fp_0.50_0.50,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_a53a07a2dba241dea8eae4656072201d~mv2.webp)
![[知乎答题] 为什么马来群岛没形成过大一统的国家?](https://static.wixstatic.com/media/a03062_a53a07a2dba241dea8eae4656072201d~mv2.jpg/v1/fill/w_38,h_21,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_a53a07a2dba241dea8eae4656072201d~mv2.webp)
![[Book Review] The Men Who Lost Singapore, 1938–1942 , by Ronald McCrum](https://static.wixstatic.com/media/a03062_fb854ed991c442ac980024dba9a785a5~mv2.jpg/v1/fill/w_452,h_250,fp_0.50_0.50,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_fb854ed991c442ac980024dba9a785a5~mv2.webp)
![[Book Review] The Men Who Lost Singapore, 1938–1942 , by Ronald McCrum](https://static.wixstatic.com/media/a03062_fb854ed991c442ac980024dba9a785a5~mv2.jpg/v1/fill/w_38,h_21,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_fb854ed991c442ac980024dba9a785a5~mv2.webp)
![[AAS Annual Conference 2018] Beyond Borders: Global Perspectives on Early Communist Movements in the](https://static.wixstatic.com/media/a03062_b0f06f8ce529426896c8d084381b966f~mv2.png/v1/fill/w_452,h_250,fp_0.50_0.50,q_35,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_b0f06f8ce529426896c8d084381b966f~mv2.webp)
![[AAS Annual Conference 2018] Beyond Borders: Global Perspectives on Early Communist Movements in the](https://static.wixstatic.com/media/a03062_b0f06f8ce529426896c8d084381b966f~mv2.png/v1/fill/w_38,h_21,fp_0.50_0.50,q_95,enc_avif,quality_auto/a03062_b0f06f8ce529426896c8d084381b966f~mv2.webp)
![[Conference] THE ASIAN ARC OF THE RUSSIAN REVOLUTION: SETTING THE EAST ABLAZE?](https://static.wixstatic.com/media/a03062_3a913c7313b94d069f2710d5b3d961b9~mv2.jpg/v1/fill/w_452,h_250,fp_0.50_0.50,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_3a913c7313b94d069f2710d5b3d961b9~mv2.webp)
![[Conference] THE ASIAN ARC OF THE RUSSIAN REVOLUTION: SETTING THE EAST ABLAZE?](https://static.wixstatic.com/media/a03062_3a913c7313b94d069f2710d5b3d961b9~mv2.jpg/v1/fill/w_38,h_21,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_3a913c7313b94d069f2710d5b3d961b9~mv2.webp)
![[Workshop] Transnational Leftism: The Comintern and the National, Colonial and Racial Questions](https://static.wixstatic.com/media/a03062_f217bfd790e24236bec27b6a02d7e2ed~mv2.jpg/v1/fill/w_190,h_250,fp_0.50_0.50,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_f217bfd790e24236bec27b6a02d7e2ed~mv2.webp)
![[Workshop] Transnational Leftism: The Comintern and the National, Colonial and Racial Questions](https://static.wixstatic.com/media/a03062_f217bfd790e24236bec27b6a02d7e2ed~mv2.jpg/v1/fill/w_38,h_50,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_f217bfd790e24236bec27b6a02d7e2ed~mv2.webp)
![[Talk] Estranged comrades: Communism, identity politics and interwoven networks of the late colonial](https://static.wixstatic.com/media/a03062_1b2878ab133f4093a934b82aed274e71~mv2.jpg/v1/fill/w_452,h_250,fp_0.50_0.50,q_30,blur_30,enc_avif,quality_auto/a03062_1b2878ab133f4093a934b82aed274e71~mv2.webp)
![[Talk] Estranged comrades: Communism, identity politics and interwoven networks of the late colonial](https://static.wixstatic.com/media/a03062_1b2878ab133f4093a934b82aed274e71~mv2.jpg/v1/fill/w_38,h_21,fp_0.50_0.50,q_90,enc_avif,quality_auto/a03062_1b2878ab133f4093a934b82aed274e71~mv2.webp)



Comments